New Brand Coffee, Good Taste
- SH
- May 12, 2015
- 3 min read
Kopi dengan nama brand baru, Koko Beluk Ice Presso. Pertama kali saya mengetahui nama brand baru kopi ini, ketika sehabis sholat jum'at di masjid Jami' alun-alun bersama Rei, seperti biasa, mesti jalan2 dulu di sekitar masjid Jami', sambil melihat keramaian dan hiruk-pikuk orang-orang berjualan menawarkan dagangannya. Dan pada saat itu, ada sepasang mbak-mbak yang menawarkan tester kopi brand ini. Saya sendiri hanya melihat sebentar, lalu melewati sepasang mbak-mbak itu tanpa mencomot tester kopi itu. Lalu, saya pergi membeli segelas beras kencur dari bapak2 sepuh yang giginya sudah hilang semua. Hanya gigi incicivus atas dan bawah saya yang tersisa, itu pun extruded. Dari dulu memang saya suka dengan beras kencur. Selain itu, niat saya juga sekalian membantu rezeki bapak2 sepuh itu. Saya orang nya gak tegaan, ketika melihat ada orang di pinggir jalan misal, jualan koran, pas hujan2 lagi, anak kecil pula, lalu orang yang cacat namun masih berjualan koran, mereka tak berniat menumpuk harta kekayaan lalu dipakai berfoya-foya. Namun, mereka hanya berniat mencari sesuap nasi dengan cara yang halal dan tidak dengan jalan meminta-minta, karena mereka masih diberi kesehatan.
Kembali lagi ke bapak2 sepuh. Setelah beli segelas, saya pulang balik ke arah semula untuk kembali. Lagi-lagi saya melewati sepasang mbak-mbak tadi. Karena penasaran lagi, saya dekati lagi, karena di situ ternyata sudah banyak pembeli (konsumen) yang mencicipi dan bahkan ada beberapa yang membeli. Saya amati kemasannya, lalu mbak-mbak itu menyebutkan harga, dengan 9k sudah dapat 12 sachset. Wah, mumpung ini, pikir saya. Saya ingat2 lagi, harga kopi good day berapa, lalu saya bandingkan dengan harga kopi itu. Terlalu lama mikir, akhirnya saya urungkan niat untuk membeli. Dan akhirnya saya kembali ke mobil bersama Rei dengan tangan hampa.
Lalu, setelah beberapa hari, saya jadi ingat harga kopi good day karena kopi good day adalah brand kopi yang sehari2 saya minum. Dan setelah dibandingkan, ternyata lebih murah. Okee, saya niatkan jum'at berikutnya saya beli itu kopi.
Dikarenakan jum'at berikutnya Rei gak bisa saya ajak karena lagi shoum (sayang sekali), akhirnya saya sendirian ke masjid Jami'. Habis jum'at an, as usual saya keliling2. Namun, saya tidak menemukan sepasang mbak2 yang menjual kopi seperti minggu lalu. Saya bingung. Akhirnya saya putuskan untuk beli beras kencur dulu, lalu saya pergi muter2 sekali lagi untuk mencari mbak2 minggu lalu. Siapa tahu saya miss, pikir saya. Namun, setelah muter2 pun, saya tidak menemukan mbak2 kemarin itu. Saya lelah dan akhirnya saya pulang dengan tangan hampa (lagi).
Beberapa hari kemudian, saya ke Alfamart untuk membeli kopi good day karena stock kopi good day saya sudah habis. Biasanya, saya membelinya di Sardo. Ayah saya sudah mewanti-wanti, kalau misal mau belanja, jangan di minimarket seperti Alfamart, Indomaret, Alfamidi, de el el, soalnya nanti ketemunya mahal. Mereka mahal karena listrik nyala semalaman, AC 24 jam, lampu, kulkas, de el el. Kalau mau belanja, lebih baik di tempat2 supermarket yang sudah terkenal murah, seperti Sardo, de el el. Karena ingat nasihat ayah itu, saya biasanya belanja di Sardo. Tapi, ini sudah malam hari. Lagian, saya cuman mau beli kopi bungkusan kecil aja. Untuk besar, besoknya baru saya mau beli di Sardo. Plus, saya punya kartu Alfamart. Yah, sekali2 nambah poin laa, pikir saya. Ketika mata saya tertuju pada rak tumpukan kopi, tiba2 ketemu kopi dengan nama brand persis seperti yang mbak2 kemarin di sekitar masjid Jami' itu tawarkan. Wah, keren. Satu kotak isi 6 sachset. Beli 2 kotak dapat 12 sachset dengan harga 10k. Beda 1k dengan mbak2 yang jual kemarin. Dan di Alfamart itu memang lagi promo sampai 15 Mei. Akhirnya saya beli 2 kotak isi 12 sachset. Saya mau coba, apakah rasanya sesuai apa tidak.
Ketika sampai rumah, segera seduh air panas, lalu membuat kopi new brand itu. Dan rasanyaa.... hmmppphh... enak banget dah. Apalagi diseduh panas. Siipp. Puas deh. Recommended bagi yang nyari kopi murah dengan kualitas rasa di atas standard. Hhe
Saya senang ketika melihat orang berjualan di sekitar masjid Jami'. Mengingatkan saya dengan keadaan zaman dahulu, atau gak usah jauh2, di Mekkah sana. Walau belum pernah ke sana, tapi ortu sudah semua (semoga habis ini satu keluarga bisa ke sana semua, aamiin), ketika jum'at an, maka semua pedagang tutup, lalu jum'at an berjama'ah. Ketika selesai, maka mereka bertaburan kembali dan beraktivitas kembali seperti biasa. Dan, saya berpendapat, hanya di sini lah tempat mencari rezeki yang bagus (bagi para pedagang) dan barang murah namun berkualitas (bagi pembeli/konsumen). Kemarin ada yang jualan tas. Bagus banget, kuat, walau bukan merek ternama (bagi saya, merek ternama atau tidak bukan masalah, karena yang saya cari biasanya not depend on brand, but whether I need it or not), plus harganya jauh di bawah dari harga2 yang ada di Mall misalnya, yang 2-3 kali lipat. Mungkin untuk berikutnya ketika tas saya, saya rasa sudah waktunya ganti, ntar saya beli di Bapak ya. Hhe

Comments