(Boring) Diary [2]???

Malam ini, jadwalnya untuk kontrol ortho ke dokter Chandra. Maka, saya pun mengajak Rei untuk menemani saya malam hari untuk kontrol ortho. Sekitar pukul 7 saya menjemput Rei di kos nya. Kemudian, kami berdua pergi untuk mencari makan malam terlebih dahulu. Seperti biasa, saya selalu melemparkan pertanyaan kepada Rei, di mana enaknya makan. Dan, seperti biasa, as usual, Rei selalu menjawab pertanyaan saya itu dengan satu kata, "terserah". Saya pun sudah hapal.

Karena saya sendiri orang asli Malang dan sedikit sekali referensi mengenai tempat warung kedai makanan yang murah tapi berkualitas, akhirnya saya memutuskan untuk makan di tempat sate deket bunderan tugu UKS saja. Kami pun segera meluncur. Ketika sampai di tempat tujuan, ternyata penjual sate tidak sedang berjualan hari ini. Mobil pun tidak tampak dari kejauhan satu pun. Akhirnya saya kembali mikir keras, kira2 ke mana saya dan Rei akan makan. Sambil kami terus berjalan ke arah Ijen, tiba2 saya teringat akan tempat makan mamah Sum. Yupz. Akhirnya saya dan Rei sepakat untuk makan di mamah Sum. Daripada hanya untuk makan saja repot untuk ke sana ke sini namun akhirnya tidak jadi makan hanya karena muter2 mencari tempat makan.

Dan, seperti biasa, di tempat makan mamah Sum pun, saya dan Rei saling curhat kembali. Serius, saya isinya cuman ngakak guling2 kalau curhat sama Rei. Bener2 seperti Sherlock Holmes dan John Watson saja, soulmate yang tak terpisahkan.

Setelah makan, segera saya dan Rei pergi ke tempat dokter Chandra praktek untuk kontrol ortho saya. Sambil menunggu antrian, saya dan Rei menunggu di luar sambil memegang tab masing2. Tumben sepi, biasanya pasien beliau selalu menumpuk. Apa mungkin saya nya yang terlalu malam datangnya sehingga memang sudah habis pasien nya.

Sekitar setengah jam kemudian, saya dipanggil masuk. Sekitar 20 menit kemudian, perawatan selesai dan kembali sebulan setelahnya. Ortho saya sudah mulai dipasang dipasang power chain.

Let's go home. Segera saya mengantarkan Rei ke kos nya, kemudian saya sendiri pulang ke habitat, untuk mempersiapkan tenaga buat latihan basket keesokan paginya.