top of page

The Golden State Warriors hold on to defeat the Houston Rockets 99-98 in Game 2 and take a 2-0 serie

  • SH
  • May 22, 2015
  • 3 min read

Bang! Shooting perfect 3 pt dari Stephen Curry masuk ke ring. Pada game ke-2 ini, cara bermain Curry main variatif. Saya seneng banget melihatnya. Curry lebih mengandalkan passing teratur terlebih dahulu, namun tetap center (pusat) akhir berada di Curry. Ketika passing terakhir sudah kembali ke Curry, maka Curry tinggal shooting 3 pt. Sepertinya mereka latihan untuk bermain dengan pola berbeda yang variatif karena ditakutkan Houston Rockets belajar dari video yang mereka rekam di game ke-1 sehingga mengerti pola permainannya. Namun, ternyata di game ke-2, Stephen Curry mereka mengubahnya sehingga bisa berhasil lancar. Terbukti Curry tidak terlalu di guard ketika shooting 3 pt karena tidak ada yang expect memang.

Seperti biasa, beberapa Curry melepaskan perfect shooting 3 pt. Akhir kuarter pertama pun, Curry mendominasi point. That's Curry. That's MVP lead.

Namun, saingan beratnya, Harden, yang berada di peringkat kedua (second rank) yang menguntit dan menempel ketat di bawah first rank Curry, berusaha bangkit dan menunjukkan skill DEWA nya seperti biasa. Gak mau kalah dengan Curry, Harden beberapa kali memasukkan 2 pt dari tempat yang sama dan gerakan yang sama. Menurut catatan statistik, ketika di game ke-1 Curry lebih banyak mendulang point ketimbang Harden, namun di game ke-2 ini, Harden ternyata bekerja lebih keras lagi untuk tim nya bangkit dari kekalahan di game-1 sehingga membuahkan hasil Harden lebih banyak mendulang point ketimbang Curry

Seperti biasa, perfect shooting 3 pt Curry yang beberapa kali dilesakkan di beberapa tempat selalu disambut gegap gempita oleh seluruh audience di Oracle Arena. Semuanya tanpa terkecuali standing applause dan berteriak ke Curry. Ricuh dan riuh. Kalau anda berada di Oracle Arena, mungkin jika mau berbicara ke sesama teman walau jaraknya dekat sekalipun, harus berteriak karena saking ricuh dan riuhnya meneriakkan Curry. Justru dengan itu, Curry mendapat suntikan semangat untuk bisa lebih, lebih dan lebih. Tidak menaruh harapan palsu dan tidak menyia-nyiakan ekspektasi dari para audience yang sudah capek2 beli tiket mahal2 untuk melihat.

Tak hanya sampai di situ. Ketika pertandingan hampir berakhir, tersisa 5 detik, Harden masih berusaha untuk bisa mengungguli point. Ketika itu, 99-98 bagi Rockets. Beda tipis satu point. Harden dribble, pass, ternyata di pass balik ke dia, niatnya mau ankle break lalu stepback dan shooting 3 pt, tapi ternyata di guard oleh 2 orang, Thompson dan Curry. Dan di saat dribble, bola terkena Thompson sehingga uncontrolable sehingga 3 orang, Harden, Thompson dan Curry berebutan bola seperti anak kecil akhirnya. Berbarengan bel tanda pertandingan berakhir, Harden gak sempat shooting karena rebutan bola tadi. Seketika Curry berteriak, disambut oleh soulmate nya sehati, seiya sekata, Klay Thompson. Sedangkan Harden menutup muka tersungkur di lantai bawah.

Kasihan Harden. Mungkin dia nyesal, se regret regret nya, kenapa tadi gak dia shooting aja dari awal kalau tahu gitu. Dia mungkin belajar dari game ke-1. Ketika itu, di detik2 akhir, Harden memang shooting 3 pt, tapi gak masuk. Hal itu membuat wajah Harden sedikit tercoreng, karena biasanya di saat2 genting seperti itu, apalagi seorang runner up MVP, best second rank, pasti masuknya, sehingga dia berniat ketika di game ke-2, daripada menanggung malu dan muka mau ditaruh di mana, lebih baik passing bola ke yang lain jika memang masih belum siap. Namun, ekspektasi tak harus sesuai dengan realita. Harden passing, ternyata di passing balik, bolanya uncontrol, rebutan, waktu abis, nutup muka di lantai bawah.

Poor you, Harden! Puk puk puk. Ojo nangis a. Di game ke-3 masih ada kesempatan. Kamu uda berjuang keras banget kok. Buktinya, point mu lebih banyak dari Curry. Tapi, takdir berkata lain. Kamu habis ini pulang, latihan 24 jam wez. Biar kamu siap lawan Curry one on one di game ke-3. Curry pun siap untuk menerima tawaranmu tentu nya. Saingan sehat tentu baik banget. Lawan makin susah, justru Curry pun makin semangat untuk selalu shooting 3 pt. Kalau bisa, sebelum tanding, janjian banyak2 an siapa yang paling banyak dapat point. Ntar di akhir dikalkulasi. Yang menang, bisa meminta satu permintaan apa pun ke yang kalah. Fair, bukan? Justru dengan adanya itu makin tambah semangat. Jadi, jangan nangis lagi ya

Curry, good job for you. Tapi, jangan terlena sekali lagi. Latihan, latihan, dan latihan. Latihan dalam kesendirian shooting 3 pt 1000x per hari. Jangan biarkan muscle memory mengendur.

Go go go Curry

11148433_10153197005848463_2401611979798197750_o.jpg

 
 
 

留言


© Copyright 2015 by Sherlock Holmes

bottom of page