(Boring) Diary [5]???

Malam ini, seperti janji saya di diary ke-4, akan mengajak Rei untuk pergi menemani ke STMJ di jalan Panderman yang merupakan rekomendasi dari dokter Ega. Saya juga memberitahu Rei, bahwa co-ass tinggal menghitung jari. Pertemuan saya dan Rei tinggal menghitung jari juga. Cerita curhat2 an saya dengan Rei, tatap muka saya dengan Rei pun tinggal sedikit lagi. Oleh karena itu, sebelum masuk co-ass yang sudah sibuk masing2, dan pertemuan menjadi sangat sempit / gak ada waktu, maka saya ingin menghabiskan sisa2 hari sebelum co-ass dimulai sebanyak mungkin bersama Rei

Sekitar jam 7 an saya berangkat ke kos Rei. Setelah menjemput Rei, kami makan terlebih dahulu di mamah sum. Mamah sum minggu malam ini sangat ramai banget. Mobil banyak berjejer dan bejubel. Mau gak mau kami parkir agak jauhan karena sudah penuh mobil lain yang parkir. Di dalam mamah sum sendiri, semua kursi dan meja hampir tidak ada yang kosong. Setelah scanning, saya dan Rei mendapatkan tempat duduk dekat kasir.

Lalu, segera saya dan Rei memesan dada giant, sambal kocok original (Rei pesan sambal kocok teri), dan nasi putih 2. Sengaja kami tidak memesan minum karena kami ke mamah sum hanya makan, toh sebentar lagi kami akan ke STMJ. Jadi minumnya sekalian di STMJ aja.

Sambil menunggu makan, saya banyak curhat ke Rei, salah satunya mengenai keadaan Rohingya. Kebetulan paginya saya baca Jawa Pos, sehingga saya ceritakan ulang kisah para pengungsi Rohingya di Aceh yang telah berhari2 lamanya terdampar di laut. Mereka menceritakan kisah nya dari awal banget hingga detik ini berada di Aceh jadi pengungsi. Dan, cerita itu puersis banget nget nget seperti anim Akatsuki no Yona. Uda seperti plek the reality nya aja.

Ketika pesanan makanan sudah datang, sambil makan pun, saya dan Rei saling curhat. Sekitar pukul 9 kurang, kami selesai makan. Lalu, kami segera menuju ke STMJ jalan Panderman rekomendasi dari dokter Ega sebagai STMJ yang joss di Malang. Daan, ketika sampai di sana, ternyata, STMJ nya tutup alias gak jualan. Waduh, saya sudah kehabisan akal. Ke mana lagi abis ini?

Lalu saya teringat ada rekomendasi STMJ lain di Malang, kata dokter Ega. Dan Rei ingat itu dekatnya Lavalet, lapangan rampal. Yah, jauh amat ke rampal hanya gara2 nyari STMJ. Akhirnya, saya muter otak lagi, kira2 STMJ mana lagi. Sambil jalan, saya teringat akan STMJ di ijen, SOB. Akhirnya, saya dan Rei memarkir mobil di SOB.

Saya memesan STMJ, dan Rei memesan susu + madu. Di SOB lah saya dan Rei curhat puuuanjaangg luebaar, ngalor ngidul, ke mana2, apa pun di curhat in. Dan yang paling intense, mengenai past back history masing2, mengenai kisah cinta masing2. Yupz, setiap orang tentu ada past back history kisah cinta. Dan, ketika saya bertemu dengan Rei, pasti bawaannya saya ngakak guling2 terus. Saya seneng banget dengan sarkasme nya Rei. Asli, T.O.P banget dah.

Saya kurang tahu sampai jam berapa kami curhat2 an. Setelah dirasa sudah cukup dan memang cukup lelah, waktunya pulang, saya dan Rei pun pulang. Setelah mengantarkan ke kos an nya Rei, saya segera menuju perjalanan pulang. Sebelum itu, saya singgah di warnet sebentar karena ada keperluan sesuatu untuk mengupload. Setelah itu, segera saya menuju ke rumah dan tewas di kasur

Sekian dulu untuk curhat2 nya ^^