In The End, Golden State Proved It Was The NBA's Best
- SH
- Jun 19, 2015
- 4 min read
Finally~
Akhirnya, Stephen Curry telah berhasil menjuarai NBA Finals Champion season 2015, setelah membekuk Cavs di game ke-6, di Quicken Loans Arena, di kandang Cavs sendiri. Sebenarnya jika ditilik dari quarter pertama hingga quarter keempat selesai jalannya pertandingan, blas Cavs selalu tertinggal, dalam artian hingga turun minum pun, Cavs belum bisa memimpin dalam selisih point. Good bye, Cavs. Kans anda untuk bisa mengalahkan dan memaksa Warriors untuk main di game ke-7 pun terpaksa hanya mimpi belaka. Sudah beberapa kali shooting 3 pt nya dari Cavs sendiri selalu meleset, dengan harapan bisa mengejar ketertinggalan point. Namun, lagi2, masih belum ada yang menyamai rekor best stat nya Stephen Curry tentunya, sehingga kalah puol point nya.
Begitu Cavs melakukan shooting terakhir di sisa 5 detik terakhir, gak masuk, di rebound sama Curry, lalu Curry segera melempar bola nya ke atas stadium dan bersorak sorai menghamburkan diri ke pelukan rekan setim yang lain. Saling tertawa lepas, saling peluk dengan sesama THE SPLASH BROTHER, Klay Thompson, dan berjabat tangan suka cita dengan MVP Finals, Andre Iguodala. Curry bener2 meluapkan kegembiraan itu bersama yang lainnya. Pantas saja, karena Curry bener2 harus berjuang untuk bisa menjadi NBA Champion setelah 40 tahun lamanya menunggu. Di waktu yang bersamaan, terjadi kelap kelip penuh warna di atas Oracle Arena, Oakland, Ohio, kandang dari Warriors. Mereka juga ikut meluapkan kegembiraan setelah menunggu selama 40 tahun lamanya.
Di kamar ganti pun, Curry dan yang lainnya saling berfoto dengan trofi Larry O'Brian, trofi kemenangan sebagai tanda NBA Champion, sekaligus penobatan MVP Finals, Andre Iguodala, yang benar2 sukses dalam membendung keganasan dari si gorilla besar satu itu, LBJ, baik dalam mencetak point di bawah ring maupun di luar lingkaran 3 pt. Dan memang strategi itu berhasil diterapkan oleh coach Steve Kerr, coach dari Warriors. Sebelumnya tentu tak lupa Curry bersalaman dengan LBJ sebagai tanda respect. Tanpa ada dendam, main fair play, dan terbukti Curry lah pemenangnya. Jadi, LBJ harus bisa legowo dan berhati lapang menerimanya.
Jika kita menilik kembali perjalanan Curry untuk bisa mengukuhkan diri sebagai NBA Champion, Curry harus bisa mengalahkan yang DEWA DEWA, seperti Anthony Davis, Marc Gasol, James Harden, dan LBJ. Dan terbukti, Curry mampu melewati rintangan itu semua dan akhirnya di akhir berdiri sebagai pemenang. Sasuga, Curry. Just as I expected, Curry
Yang paling saya suka dari Curry, walau Curry itu DEWA nya minta ampun, tapi gak pernah sombong blas. Jalan gak petantang petenteng, ngerti dan tahu diri, selalu rendah hati, low profile, selalu murah senyum dan ramah, bahkan dia sendiri ngerti ada yang bikin malu2 in dia pun, Curry masih ngikutin aja, gak langsung pasang muka petantang petenteng gitu. Penyayang banget lagi ama anak perempuan nya yang imut lucu moe unyuk putih satu itu, Riley Curry. Serius an!!! Riley itu moe unyuk imut lucu bangetz. Saya pingin punya anak seperti ituuu >_<
Sebelum tanding, mesti dengan mesra Curry mencium Riley agar mendapat tambahan semangat. Dan di game ke-4, nampak Curry sedang tersenyum melihat ke arah bangku audience, melihat Riley sedang tertidur di pangkuan istri, Ayesha Curry. Betapa moe imut unyuk lucu nya kalau tidur. Bener2 pingin nge liat in terus, pingin nge cubit in pipi nya terus >_<
Curry bener2 nampak low profile nya ketika ada acara di salah satu stasiun televisi US sana, sedang mengadakan lucu2 an, maksudnya, satu2 dari pemain Warriors dan Cavs dibikin main2 an. Yang paling kelihatan sendiri adalah LBJ dan Curry. LBJ blas gak mau diinterview sama sekali. Jalan uda petantang petenteng, sok2 an gaya, eh, buktinya, dia sendiri aja gak bisa ngalahin Curry dan gak menang pula. Mwahaha~ Syukurin dah. Moga si LBJ tobat sehingga ora petantang petenteng maneh
Di satu sisi, betapa humble nya Curry, bahkan ketika dia tahu dia dimain2 kan, dia ngikutin aja. Bola basket dijadikan mic, kemudian dia dengan senang hati mau di foto fatboothed, dan dipeluk lama oleh Guillermo. Curry cuman senyum dan tertawa lepas aja. Blas gak ada marah sama sekali. Dari situlah kemudian para netizen bisa menilai, bahkan hampir seluruh orang menilai dan menginginkan agar Curry lah yang menjadi NBA Champion. Dan sekarang, akhirnya terbukti, who's the best of the best. Stephen Curry. Iyupz, dengan sosok low profile nya namun DEWA nya minta ampun.
Belum lagi yang sebelum2 nya diganggu sama anak perempuan kesayangannya, Riley Curry, ketika masa2 press pass conference interview. Blas lagi2 Curry gak marah, malah diajak naik, lalu ikut diinterview. Duh, bener2 bapak penyayang dan penyabar >_<
Sekali lagi, selamat deh kepada Stephen Curry. You're the best of the best, Curry. Segala perjuangan mu, segala cucuran keringatmu, segala latihan keras yang selalu melatih shooting 3 pt dalam kesendirian sehari 1000x, semua telah terbayarkan. Waktumu sekarang hanya satu, yakni menghabiskan sisa2 waktu untuk keluarga tercintaaa. Jalan2 ke mana gituu, atau sekalian ke luar ke manaa gitu, nyenengin anak dan istri, kan tentunya dapat uang buanyak bingitz. Hhe ^^
Maafkan saya yang bener2 telat dalam menulis update an. Soalnya kemarin2 agak sibuk dan lumayan capek, sehingga ketika ada niatan menulis pun, selalu tertunda terus. Ini alhamdulillaah ada kesempatan nulis, saya pakai sebaik2 nya.

Comments