(Boring) Diary [16]???
- SH
- Jun 25, 2015
- 2 min read
Alhamdulillaah
Hari ini benar2 mendapatkan sebuah kejadian seru. Ya, memang seru. Selain sudah mendapatkan requirement tambahan infus, ada pasien cardiac arrest. Eit, sebelum membahas pasien arrest, kita bahas infus terlebih dahulu. Pasien yang saya tangani adalah ibu2. Ketika ada mbak2 perawat yang sudah siap2 untuk memasang infus, segera saya dekati mbak nya lalu sambil bantu2 nyiapin set infus. Sambil bantu, sekalian minta izin kalau mau infus. Setelah diperbolehkan, segera saya menggunakan handscoen. Saya mantapkan hati dulu, biar gak tremor. Saya berusaha bersikap biasa karena memang harus pembiasaan, bentar lagi jadi dokter gigi, jadi harus bisa mengontrol diri di depan pasien. Dan hasilnya, vena dari pasien pecah. Saya sudah agak senang ketika venflon yang saya tusukkan mengeluarkan darah. Namun, mbak nya akhirnya ganti daerah sambil berbisik kalau pembuluh darahnya pecah. Yah, percobaan kedua infus, masih failed. Gak masalah. Namanya juga masih dalam tahap pembelajaran.
Oke. Sekarang berpindah ke pasien cardiac arrest. Sekitar pukul 8.40 PM waktu setempat, dari arah pintu yellow zone datang dua perawat sambil mendorong kursi rebahan pasien sambil teriak minggir minggir, cardiac arrest, cardiac arrest. Pintu red zone pun agak dibuka dengan paksa. Semua dokter yang jaga red zone langsung mengerubungi pasien ini. Saya lihat sekilas, pasien dengan mata belok, tangan kaku, uda bener2 blas gak bernyawa. Semua nya langsung dengan cepat dan sigap, sambil buru2 segera menolong nyawa pasien ini. Semua nya pada teriak2. Ada yang sibuk menyiapkan adrenalin, ada yang memasang EKG, ada yang RJP, ada yang pasang ETT, ada yang infus, ada yang periksa GDA, de el el. Saya pun membantu menyiapkan adrenalin dan RJP.
Di EKG, status berwarna merah dengan tulisan ASY, maksudnya asistole. Blas benar2 belum ada nyawa. Ketika di RJP pun, mata pasien masih belok gak berkedip dengan mulut terbuka. Uda bener2 tanda2 gak ada nyawa lagi. Adrenalin yang dimasukin sampai yang ke-7 kali, RJP pun gantian saya dengan maz Akbar, dan alhamdulillaah, bi-idznillah, pasien jantungnya berdetak kembali. Namun, masih belum stabil.
Ketika ditanyakan pada keluarga, kira2 pasien ini menderita penyakit apa, blas satu keluarga gak ada yang mengerti. Akhirnya dokter yang jaga, mengkonsulkan ke jajaran ppds spesialis emergency. Dengan sigap, dokter Andri datang ke TKP, lalu menanyakan singkat keadaan umum dan riwayat RM pasien, lalu meng suspect kalau ada CA di jantung nya atau ada masalah di lambung. Langsung dokter Andri mengambil sample darah di bagian jantung, untuk dikirim dan diperiksa lebih lanjut di lab darah, ada kecurigaan CA.
Pasien masih gasping, jantung berdetak namun belum stabil. Pasien pun masih belum sadar total. Saya yang membantu RJP benar2 sampai gobyos puol, keringat di mana2. Tapi senang juga, alhamdulillaah, nyawa pasien yang tadinya uda gak ada, tertolong juga.
Sekian dulu ya curhat nya. Misal ada kejadian menarik dan seru kembali, akan saya update kembali ^^

Comentarios