top of page

Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji chapter 51

  • SH
  • Oct 6, 2015
  • 4 min read

Yay

Akhirnya manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji uda update lagi. Natsu yasumi (summer vacation) telah berakhir. Erika masih belum bisa move on dari natsu yasumi yang kemarin. Karena serasa sebentar banget. Hanya mengadakan camping bersama tomodachi (friend) yang lain plus sama Kyoya-kun tentunya, diisi dengan curhat sana sini. Erika dan San-chan sedang bersantai di sebuah cafe. Ketika Erika ditanya apakah sudah memikirkan mengenai kelanjutan jalan hidupnya setelah ia SMA ini, lanjut kuliah apa gak, Erika sendiri masih bingung. Masih belum tahu, lanjut ke univ apa gak. Ia sendiri pun masih belum memikirkan hal itu secara serius. San-chan yang mengetahui akan sifat asli Erika, bisa memaklumi, dan kemudian San-chan memberikan nasihat, tak perlu dipaksa untuk bisa memberikan jawaban sekarang. Masih ada waktu untuk pelan2 memikirkan itu secara matang, di samping terus berusaha mencari kira2 univ mana yang akan dimasuki nanti, Erika dan Kyoya-kun.

Sesampai di rumah, Erika ternyata masih memikirkan kata2 San-chan. Ada benarnya juga. Sebenarnya, Erika sendiri kalau mau jujur, uda berusaha untuk mencari sendiri, univ mana yang akan dimasuki bersama Kyoya-kun, keliling sana sini. Tapi, sampai detik ini, belum ada yang sreg. Tiba2 muncul niatan iseng dalam Erika. Andai aja ada univ yang gak perlu capek2 belajar kuliah nya, pasti uda akan dimasuki Erika 1001%. Erika plg, disambut oleh haha (mother) dan jiji (father) nya Erika. Dan haha nya Erika langsung memberitahu Erika, kalau haha dan jiji mau pergi ke Kyoto, untuk mengunjungi oba-san (aunt) Eiko, karena kebetulan menyelenggarakan solo exhibition. Kebetulan, Erika pun juga tertarik, sehingga Erika berniat pergi bersama haha dan jiji ke Kyoto. Malamnya, Erika langsung nelepon Kyoya, memberitahu kalau keesokan harinya ia, haha dan jiji mau pergi ke Kyoto mengunjungi Eiko oba-san. Erika pun sedikit mengkode, kalau Erika dan Kyoya jadi jarang ketemu deh, gara2 pergi beberapa hari ke Kyoto. Erika pun sambil melas minta maaf kalau meninggalkan Kyoya sendirian. Kyoya pun menjawab, kalau lebih baik Erika tinggal aja sekalian di Kyoto sehingga gak akan pernah bisa ketemuan lagi. Erika yang uda tahu sifat asli Kyoya, malah tertawa. Aslinya, Kyoya mengucapkan itu bukan serius, tapi bermakna sebaliknya. Erika pun menjanjikan, akan membawakan oleh2 dari Kyoto untuk Kyoya. Kyoya pun sangat menantikan hadiah dari Erika.

Keesokan harinya, di bandara Kyoto, mereka dijemput oleh Shinichi, oji-san (uncle) dari Erika, yang sekaligus istri dari Eiko oba-san. Shinichi langsung membawa Erika cs ke TKP, tempat di mana Eiko oba-san menggelar solo exhibition. Sesampai di TKP, Erika cs disambut baik oleh Eiko oba-san, karena sudah lama tidak bertemu, jadi seperti lepas kangen. Sambil Erika dan haha nya Erika melihat2 sekitar karya dari Eiko oba-san, mereka berdua tampak kagum dan ingin banget memilikinya. Vas bunga, gelas, de el el yang berwarna warni cerah dengan pantulan cahaya yang menambah kilauan mata. Eiko oba-san yang tidak sengaja mendengar itu, ternyata uda menyiapkan oleh2 tersendiri untuk Erika sekeluarga. Tentu Erika dan haha nya senang bukan kepalang, dan jiji nya yang minta maaf ke Eiko oba-san karena sampai repot2 seperti itu.

Malamnya, di rumah Eiko oba-san, mengadakan party atas suksesnya solo exhibition. Erika pun bilang, ia sangat mengagumi Eiko oba-san yang dengan piawai membuat karya2 barang pecah belah seperti itu menjadi indah di mata. Di saat itu, Eiko oba-san menawarkan ke Erika, kalau mau, Eiko oba-san akan mengajari Erika dengan senang hati. Tentu Erika menyambut dengan suka cita.

Keesokan harinya, Erika dengan menggunakan kaos single piece, langsung menemani Eiko oba-san di tempat kerja. Di dalam tempat itu, suhu mencapai 40 derajat celcius, sangat panas sekali. Nama pekerjaan itu adalah glass blowing, tempatnya dinamakan glass blowing house. Erika diajari semua ilmu yang dimiliki oleh Eiko oba-san, diajari pelan2 sampai bisa sendiri. Dan finally, Erika dapat membuat gelas antik bikinan Erika sendiri, hand made tentunya, dengan usaha dan kerja keras sendiri. Lumayan bagus. Betapa senangnya Erika. Dalam hati, ia berjanji akan menunjukkan hasil maha karya yang ia buat sendiri ke Kyoya-kun tentunya, dan akan dikasihkan sebagai oleh2 dari Erika.

Dan tibalah saatnya Erika pulang ke kampung halaman. Malam harinya, Erika langsung berkunjung ke rumah Kyoya-kun. Kyoya-kun lagi2 sedang belajar. Dan ketika Kyoya-kun lagi belajar, Kyoya memakai megane (glasses), megane version. Langsung aja Erika dengan bangganya menunjukkan hasil maha karya kerja keras sendiri dari Erika. Kyoya pun hanya melihat2 dan menanggapi dengan biasa saja. Ketika ditanya Erika, untuk apa Kyoya belajar, ternyata untuk persiapan masuk universitas. Persiapan masuk univ dimulai dari sejak awal, biar gak keteteran. Erika pun bilang, kalau ia mungkin akan masuk ke local junior college. Tiba2 Kyoya pun seducing Erika dengan sedikit memeluk Erika sambil bilang, “kamu gak mau berpisah denganku kan? Masuknya aja ke univ yang sama denganku”. Erika menjawab, “aku gak bisa, Kyoya-kun. Kamu enak, kamu pinter, nyerap pelajaran apa pun nyantai2 bisa DEWA, sedangkan aku, sampai mau mati belajarnya”. Kyoya membalas, “gak masalah. Kamu pasti bisa kok, bisa bisa. Walau kamu belajar mati2 an, at least kamu gak sampai mati beneran.” Erika membalas, “geez”. “Kyoya pun tertawa lepas, “hahaha”.

Saat Erika pulang ke rumah, ternyata haha dan jijinya tidak di rumah, yang ada cuman Eiko oba-san. Erika pun sedikit curhat, “sewaktu muda sepertiku, Eiko oba-san uda pernah kepikiran belum akan bekerja sebagai glass blowing seperti sekarang?” Eiko oba-san menjawab, “hmm, sewaktu umur sepertimu, belum tuh. Waktu itu, aku pergi ke vacational school. Setelah itu, aku membantu senpai ku bekerja sebagai glass blowing, karena aku tertarik, jadilah seperti sekarang, Erika.” Eiko oba-san pun menambahkan lagi, “menyukai sesuatu pekerjaan hampir sama seperti menyukai seseorang. Sebuah perasaaan yang akan menggerakan hatimu ketika bertemu. Itu akan jadi useless jika kamu tidak menjaga dan merawatnya.” Erika pun merasa tersentuh. Semalaman suntuk ia berpikir keras, mengingat kata2 dari Eiko oba-san.

Keesokan harinya, Erika tanpa sadar meminjam buku mengenai glass crafting. Ia berharap, suatu hari nanti, akan bisa menjadi expert seperti Eiko oba-san

Sekian dulu ya ^^

 
 
 

Comments


© Copyright 2015 by Sherlock Holmes

bottom of page