top of page

Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji Chapter 52

  • SH
  • Jan 10, 2016
  • 5 min read

Alhamdulillaah.

Akhirnya bisa update lagi, setelah sekian lama. Sudah bener2 sekian lama banget dah. Langsung aja deh. Manga Ookami Shoujo to Kuro Ouji uda update lagi. Yang paling ditunggu2 adalah, live-action / dorama nya dari Ookami Shoujo to Kuro Ouji ini, akan released pada winter 2016 mendatang. Sudah tidak sabar, karena yang main ada Yamaken (Yamazaki Kento).

Erika-chan masih mengingat2 perkataan Eiko oba-san. Akhirnya, Erika-chan memberanikan diri menghadap jiji dan haha nya untuk berkonsultasi mengenai masa depan nya. Erika-chan berniat serius untuk menjadi glass artisan. Erika-chan ingin fokus menjadi glass craftmanship. Haha nya pun bertanya, apakah Erika-chan benar2 serius dan niat banget menjadi glass artisan. Erika-chan pun menjawab tanpa ragu bahwa ia memang benar2 niat, tidak ingin just play around. Kalau ia hanya ingin play around tanpa ada niat keseriusan, Erika-chan pun gak perlu capek2 menghadap ke jiji dan hahanya berdiskusi mengenai masa depan nya. Haha nya pun masih mengelak, masih kurang setuju, kurang sependapat jika Erika-chan menjadi glass artisan di masa depan. Menurut haha nya, Erika-chan masih punya banyak pilihan pembelajaran yang bisa ditekuni selain menjadi glass artisan. Namun, Erika-chan tetap teguh pendirian. Erika-chan pun memohon dengan sangat kepada jiji dan haha nya agar mengizinkan Erika-chan menjadi glass artisan. Apa pun yang terjadi, risiko siap ia tanggung. Jiji nya sendiri pun ketika diminta pendapat, jiji nya mengizinkan. Apa pun pilihan yang dipilih oleh anak tersayang nya, Erika-chan, jiji nya siap mendukung, full support, bahkan bilang, gak perlu terlalu memikirkan masalah uang, karena siap ditanggung oleh jijinya. Jiji nya bilang, apa pun yang dipilih Erika-chan, asal Erika-chan ada minat, passion, dan niat banget dalam hal itu, jiji nya memperbolehkan 1001%. Akhirnya haha nya Erika-chan pun pergi meninggalkan ruang keluarga, sambil berkata, “do as you wish”. Haha nya Erika-chan sedikit agak kesal dengan keputusan dari jiji nya. Erika-chan pun jadi terlihat gak enak. Tapi, jiji nya segera menenangkan Erika-chan sambil bilang, “gak perlu risau, ntar papa yang akan merayu mama biar membolehin.”

Keesokan harinya, Erika-chan pun memberitahu ke semua nya, as usual, bahwa ia telah menentukan masa depan nya, akan fokus ke glass artisan. Teman2 nya pun pada unexpected juga, Erika-chan akan memilih jalan itu. Ketika pulang sekolah, ketika Kamiya mengajak Erika-chan untuk berkumpul belajar bareng di rumah Kyoya, Erika-chan menolak, karena akan ke perpus untuk belajar sendiri. Sebuah jawaban yang tidak disangka2 dari Erika-chan. Baru pertama kali ini ia menolak ajakan untuk ke rumah Kyoya. Biasanya, tanpa diajak pun, Erika-chan yang minta. Ini menandakan bahwa Erika-chan benar2 serius dan fokus untuk meniti masa depan, untuk menunjukkan ke haha nya terutama, bahwa pilihannya menjadi glass artisan bukanlah hal yang salah. Sanada pun ikut menemani Erika-chan ke perpus. Di perpus, Erika-chan sudah menumpuk buku2 mengenai fine arts. Sanada pun yang melihat ikut tersenyum simpul sambil bilang, “aku ikut senang, Erika. Do your best.” Dan Erika-chan pun menjawab dengan thumbs up.

Ketika sampai di rumah, biasanya Erika-chan yang malas2 an di kasur, sambil buka hape menunggu balasan dari Kyoya, sambil pegang guling lalu guling2 di kasur, galau gak jelas, tapi ini serasa berbeda. Erika-chan dengan semangat menatap setumpuk buku untuk segera belajar. Tiba2 ada yang mengetuk pintu kamar Erika-chan. Ternyata haha nya. Erika-chan pun membuka pintu kamar. Haha nya pun bilang, jika Erika-chan benar2 serius mau jadi glass artisan, maka study di Kyoto. Kenapa di Kyoto? Haha nya memberikan alasan, karena di Kyoto terdapat salah satu universitas mengenai jurusan glass artisan terbaik di Nippon. Pun Eiko oba-san sendiri tinggal di Kyoto. Jadi sekalian belajar di univ top, juga membantu Eiko oba-san sehingga dapat banyak pembelajaran, gak hanya di bangku kuliah, juga pengalaman hidup real plus tutorial langsung dari expertnya, Eiko oba-san. Langsung seketika Erika-chan menolak dengan halus. “Duh Ma, aku gak bisa kalau harus ke Tokyo. Ngapain harus jauh2 kesana, lagian di sini kan juga ada univ bagus walau gak sebagus di Kyoto.” Dalam hati, Erika-chan punya alasan kuat kenapa gak mau ke Kyoto. Karena kalau ke Kyoto, itu artinya ia sama saja pisah dengan Kyoya. Kalau pisah, pasti nanti ujung2 nya break up. Dan Erika-chan gak mau hal itu terjadi. Namun, haha nya Erika-chan malah sedikit marah atas reaksi Erika-chan. “Kamu gak boleh setengah2. Katanya kamu mau serius jadi glass artisan. Kalau iya ya iya, kalau gak ya gak. Kalau kamu gagal, papa mama kamu juga yang susah. Sekali lagi, kalau kamu niat jadi glass artisan, kamu harus pergi ke Kyoto. Ngerti?” Erika-chan pun uda gak ngerti harus bilang apa lagi.

Keesokan harinya, di sekolah, iya pusing bukan kepalang. Harus gimana ia bersikap, bertindak, mengambil keputusan. Gak akan expect kalau ceritanya bakal gini. Akankah ia tetap pergi ke Kyoto untuk lanjut, atau berhenti mengejar menjadi glass artisan agar tidak pisah dengan Kyoya? Erika-chan pun curhat ke Sanada. Sanada nanya, apa Erika-chan uda cerita hal ini ke Kyoya. Erika-chan pun menjawab belum tentunya. Karena Erika-chan takut, akan reaksi marah dari Kyoya. Selama di sekolah sampai di pulang pun, Erika-chan masih belum siap untuk menceritakan itu semua ke Kyoya. Erika-chan mencari perfect timing untuk bisa curhat ke Kyoya.

Malam harinya, ketika Erika-chan lagi galau2 nya as usual, ada yang ngetuk jendela rumah. Erika-chan ngintip, ternyata di bawah ada Kyoya yang lagi nungguin. Segera Erika-chan pergi ke bawah untuk menemui Kyoya. Ketika ditanya kok ada apa malam2 mau ketemu Erika-chan, Kyoya jawab, gak ada apa2, cuman karena beli sesuatu di minimarket deket rumah Erika-chan, jadi sekalian mampir lihat Erika-chan. Tambah lagi, Kyoya ternyata uda nge bel berkali2 Erika-chan, tapi ternyata Erika-chan gak denger. Kyoya sebenarnya ngerti Erika-chan ada apa2. Tapi tindakan Kyoya tepat. Karena gak mau maksa Erika-chan, misal Erika-chan belum siap untuk bercerita, akhirnya Kyoya milih untuk pulang aja. Tapi ternyata Erika-chan menahan Kyoya untuk pergi, dan ngajak jalan2 bentar. Di tengah2, Kyoya minta Erika-chan untuk menutup mata. Erika-chan pun segera menutup mata. Erika-chan kira akan di kiss, tenyata bukan, malah dikasih coklat ke mulutnya Erika-chan. Erika-chan pun menikmati coklat yang diberi Kyoya, karena ternyata enak. Kyoya pun bilang ke Erika-chan, “kamu meng ekspektasi hal lain ya? Kalau itu, tak lakukan setelah exam selesai.” Ketika mendengar itu, Erika-chan langsung blushing2 sendiri. Dalam hati, ia tak mungkin bisa berpisah dengan Kyoya. Kembali lagi Erika-chan dalam kegalauan. Erika-chan pun penasaran, kira2 apa yang akan dikatakan oleh Kyoya ketika Erika-chan curhat yang sebenarnya. Akhirnya, dengan nada pasrah, Erika-chan cerita jujur ke Kyoya, kalau ia disuruh haha nya pergi Kyoto jika mau serius belajar menjadi glass artisan. Kyoya pun sedikit terkejut, speechless, gak bisa bicara apa2. Setelah disadarkan kembali oleh Erika-chan, Erika-chan nanya kembali, kira2 Kyoya bersikap dan bertindak seperti apa. Apa keputusan Kyoya setelah mendengar curhat nya. Kyoya pun balik bertanya, kalau Erika-chan sendiri, ada niatan mau mundur dari glass artisan apa gak. Erika-chan bilang dengan agak ragu2, kalau dia sendiri sudah mantap di glass artisan. Ia berniat akan membuktikan ke haha dan jiji nya, kalau jalan yang ia pilih bukan jalan sembarangan, bukan jalan asal2 an, melainkan jalan yang akan mengantarkan Erika-chan menuju ke gerbang kesuksesan. Erika-chan sudah siap dengan segala kemungkinan jawaban yang akan dikeluarkan Kyoya. Dalam hati, jika Kyoya bilang tidak, maka Erika-chan akan berhenti mengejar mimpinya. Tapi jika Kyoya bilang pergi aja, maka mau gak mau Erika-chan harus rela melepaskan Kyoya. Dan, jawaban Kyoya di luar ekspektasi Erika-chan. Kyoya menjawab, pergi aja sesuka Erika-chan, tapi dengan syarat, kalau pergi ke Kyoto, maka hubungan Erika-chan dan Kyoya berakhir sampai di sini saja.

Sekian dulu ya ^^

 
 
 

Comments


© Copyright 2015 by Sherlock Holmes

bottom of page