Diary [60]
- Emas ChitoX PIMNAS 2014
- Mar 26, 2018
- 12 min read
Alhamdulillaah
Sekarang saya lagi dalam keadaan hype. Yea, hype. Hari minggu kemarin saya di ngebruk, sumber pucung. Tiba di ngebruk sabtu malam, nginap, lalu rencana mau balik ke Malang abis dzuhur. Eh, tapi ternyata, ketika mau balik, bule saya mau niat pinjam mobil karena mau berbelanja. Lalu saya bingung. Saya sempat mikir sebentar. Nanti malam (minggu malam) biasanya ada kajian. Lalu saya tawarkan sedikit solusi yang lumayan memudahkan saya juga, gimana kalau maksimal maghrib. Pikir saya, maghrib pulang, masih sempat lah untuk ikut kajian. Tapi ternyata, bule menjawab, “keretanya justru adanya jam 7 itu”. Hmmm. Saya pikir lagi. Saya jarang ke ngebruk. Ada yang mau minjam, kapan lagi, gak apa2 deh. Sekalian pahala, why not. Akhirnya saya mengiyakan dan menyanggupi. Daaaann, ketika saya ke ngebruk, saya selalu bawa tas cangklongan kecil, isinya buku, ntah komik atau novel. Kebetulan kemarin saya bawa 3, 1 novel sherlock holmes, 1 novel Silence (Japan Novel), 1 komik detektif conan tebal kumpulan part Black Organization ke-3. Biasanya, kalau di ngebruk, baca, tapi selalu ngantuk dan tidur. Tapi kali ini, sangat berbeda.
Tepat pukul 12.30, saya mulai membuka novel dengan judul Silence. Novel ini saya beli online shopee, di penerbit nya langsung, penerbit haru. Sekitar 4 harian sampai di rumah. Dan ntah karena ada dorongan apa saya mulai membuka novel itu. Niat awal, saya mau tamatkan novel Sherlock Holmes yang ada 4 series, sudah 1 series, sisa 3. Saya mulai membaca, baca, baca, baca, sampai ashar, sholat bentar, lanjut baca. Saya bikin kopi 1 cangkir, baca, sruput, baca lagi. Habis, lalu saya bikin kopi jenis lain 1 lagi, lanjut baca lagi, habis. Bikin lagi sampai yang ke-3 kali dengan jenis lain, baca lagi, habis. Saaaaaaampai malam. Dan akhirnya tamat, alhamdulillaaaaahhh. Baru pertama kali ini saya baca novel tamat 1x sehari, dengan niat mengisi kesenjangan waktu, tapi ternyata saya asyik, larut dalam membaca. Novel Silence benar2 membawa seluruh perasaan saya ke dalamnya. Bagi saya, novel Silence sangat recommended sekali untuk dibaca, karena novel ini terkenal setelah novel Hyouka. Novel Hyouka juga novel Jepang, tapi dengan author berbeda. Novel Hyouka tamat, lalu saya membeli novel Silence ini.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Sedari awal saya sudah suka dengan Miyuki, gadis yang ada dalam novel Silence ini. Sejak kecil dia tumbuh dan dibesarkan di pulau terpencil, bernama Yuki-no-Shima, perfektur Niigata. Di pulau itu, penduduknya tak lebih dari hanya 300 jiwa saja. Tak ada supermarket, tak ada kafe, tak ada toko2 bermerek dan mentereng di dalamnya, cuman berisi sawah dan ladang saja, dan yang paling mencolok dari tanah kelahiran Miyuki adalah, salju nya. Tiap winter, musim salju, apalagi awal2 tahun baru, selalu turun salju yang sangat deras, satu2 nya pemandangan indah nan elok yang dapat dibanggakan. Namun, Miyuki merasa pemandangan itu membosankan, tiap hari ia temui, sehingga ia benar2 ingin sekali ke Tokyo. Dia berangan2, berharap, suatu saat nanti bisa ke Tokyo, dan bisa bekerja sebagai idol di sana, karena dia pandai menyanyi, boleh dikatakan bakat alamiah yang dimiliki Miyuki sedari kecil. Suaranya yang lembut halus khas nan merdu.
Personaliti karakter Miyuki sendiri tidak banyak bicara, pemalu, pendiam, tidak terlalu aktif juga, cekatan dan ulet dalam melakukan sesuatu, selalu bersungguh2 dalam mengejar impian, juga cantik nan indah paras muka nya. Tidak ada yang bisa mengalahi kecantikan dari Miyuki se pulau Yuki-no-Shima itu, begitupun paling cantik se perfektur Niigata. Kulitnya putih, mulus, tubuh proporsional, dan hampir semua laki2 yang berinteraksi dengan Miyuki tidak mungkin tidak menyukai Miyuki dari awal jumpa.
Miyuki mengikuti audisi penjaringan idol. Dia lolos seleksi tahap 1. Lalu di tahap 2, ada menyanyi, menari, dan wawancara. Saat menyanyi, semua juri memuji akan keindahan suaranya. Saat menari, penampilan nya tak begitu bagus, karena dia telat 1 ketukan. Dia mulai menyadari, menari bukan pekerjaan mudah, bukan pekerjaan yang bisa ia pelajari sendiri melalu internet ataupun latihan sendiri dengan melihat rekaman video. Dia menyadari, dia pasti gak bakal lolos. Tapi ternyata, pengumuman datang, dia lolos. Miyuki bahagia banget, karena dia diundang ke Tokyo untuk mengikuti audisi final, tahap akhir, semua biaya transportasi, sewa apartemen, makan, de el el, akan dibiayai rumah produksi, selama di Tokyo. Dan jika lolos, akan ditempatkan bareng2 di satu apartemen luas bersama para idol lolos lainnya di berbagai daerah, dan Miyuki satu2nya perwakilan perfektur Niigata. Lalu ia sampaikan ke ortu nya, ternyata ortunya melarang keras Miyuki ke Tokyo. “kalau kamu pindah ke Tokyo, mana mungkin ayah dan ibu juga ikut pindah ke sana?” dengan seabrek alasan dari ortu nya. Miyuki menghubungi rumah produksi, lalu datanglah perwakilan ke rumah Miyuki, lalu mencoba menjelaskan a i u e o, tetap saja ortu Miyuki teguh pendirian. Perwakilan itu bilang, “sayang sekali, padahal Miyuki salah satu kandidat terkuat lolos, produser kami sangat berharap datang ke Tokyo, dan tak mau melepaskan Miyuki”. Pada akhirnya, Miyuki digantikan oleh perempuan lain dari perfektur sama, Niigata, dan dia lolos seleksi tahap akhir. Dia menjadi idol.
Itu terjadi saat ia masih duduk kelas 1 SMP. Dan ia sudah beranjak masuk ke universitas di Tokyo. Di Tokyo, dia makin ulet dan tekun untuk terus bisa menjadi idol. Les menari, menyanyi, apa pun itu yang menunjang menjadi idol, semua ia ikuti. Pelajaran universitas pun tetap ia perhatikan. Dan, ketika ia sudah lulus univ, lalu melamar berbagai pekerjaan, dia keterima sebagai manajer idol. Miyuki tak sepenuhnya senang, namun tak sepenuhnya kecewa juga. Walau cita2 nya idol, tapi tak mengapalah manajer idol, setidaknya bisa menyerempet idol2 juga. Jadi manajer idol juga bukan pekerjaan mudah, karena harus mengatur schedule para idol, “menjual” produk idol di satu rumah produksi ke rumprok yang lain, harus banyak komunikasi afiliasi, harus mengontrol kehidupan pribadi permukaan luar para idol yang diasuh, dan yang paling penting, jangan sampai terkena skandal, for ex berpacaran apalagi sampai pelukan dan berciuman. Miyuki selalu mewanti2 akan hal itu. Dan idol yang menjadi anak asuhnya bernama Miyahara Kaori.
Someday, ada seorang cowok mendekati Miyuki. Ia melihat betapa cekatan nya Miyuki, tangkas, ulet, gak pernah ngeluh, gak banyak bicara, cepat dalam bertindak. Lalu ia mengajak makan malam bersama Miyuki, lalu ia bilang ke Miyuki, “kamu orangnya cocok dengan aku, maukah kamu jadi pacarku?” dan secara tak sadar Miyuki mengangguk pelan tanda mengiyakan malu2. Ia selama ini gak pernah memikirkan masalah cinta, romantisme, de el el apalah itu, karena kesibukan dia bekerja, kesibukan dia meraih impian, tapi ketika datang cowok yang bilang seperti itu, ia seperti luluh dan langsung mengiyakan tanpa pikir dua kali. Cowok ini bernama Toshiaki, Fujisaki Toshiaki. Ia adalah orang profesional di bidang periklanan.
Aksi Toshiaki terus membabi buta ke Miyuki. Ia selalu melontarkan kata2 romantis, selalu datang ke apartemen Miyuki, tidur bareng di apartemen Miyuki, de el el. Miyuki pun jadi tergila2 pada Toshiaki. Miyuki secara diam2 menyesuaikan dan mengubah gaya hidup sesuai selera Toshiaki. Ketika Toshiaki sangat suka gadis berambut panjang, Miyuki pun memanjangkan rambutnya. Ketika Toshiaki menyukai gadis yang tidak memakai jeans, ia pun sejak saat itu selalu memakai rok. Lalu Toshiaki memutuskan untuk menyetop sewa apartemen ia sendiri, dan memilih tinggal bersama di satu ruang apartemen bareng Miyuki. Miyuki pun mengiyakan tanpa ada keberatan sama sekali. Miyuki yang memasakkan dan menyiapkan makanan buat Toshiaki. Miyuki yang mencucikan baju kotor nya. Miyuki yang menyambutnya ketika Toshiaki pulang. Miyuki segala2 nya. Jadi, secara tidak langsung, Toshiaki mendapat tempat tinggal gratis. Dapat makan gratis. Plus, dapat tubuh Miyuki gratis juga, bahkan, sampai “pengaman” pun modal Miyuki, bukan Toshiaki.
Sampai suatu hari, Miyuki tiba di waktu acara makan2 bareng bersama teman2 seangkatan nya maupun juniornya yang kebetulan kerja dalam satu ruang lingkup itu juga. Mereka membicarakan Miyuki, bagaimana kisah kelanjutan Miyuki dan Toshiaki, mau dibawa ke mana.
“eh Miyuki, kamu kan uda pacaran 6 tahun, kamu juga uda umur 34, Toshiaki 38, abis ini mau dibawa ke mana” celetuk salah satu teman.
“nngggg.... aku sendiri juga gak tahu si”
“lah, emang kamu gak mau nikah sama Toshiaki?”
“mau banget”
“terus? Uda pernah nge bahas masalah nikah?”
“belum si”
“lah, 6 tahun itu kalian ngapain aja coba. Jangan2 kamu takut bahas dan diskusi masalah ini ke Toshiaki, biar gak dikira kamu nge push dia”
“.......”
“uda Miyuki, kita2 kasian ke kamu, coba pikirkan lagi, Toshiaki tempat tinggal gratis, makan gratis, BAB BAK gratis, apa2 gratis, lengkap sama badan mu lagi dapet gratis, paket komplit”
“..........”
“saran kita, abis ini kamu coba bilang ke Toshiaki, status ini mau dibawa ke serius apa gak, kalau iya, yok, kalau gak, ya putus aja”
“......... iya, nanti aku akan bilang ke Toshiaki”
Malam itu, Toshiaki pulang dengan mulut bau sake. Dia makan masakan Miyuki, lalu Miyuki mulai membuka pembicaraan mengarah tentang pernikahan
“aku mau kamu besok lusa kita berdua pergi menemui orang tua ku”
“hah, memang aku berniat mau melamar kamu?”
Miyuki tiba2 menampar Toshiaki. Toshiaki memegang pipinya yang memerah, lalu akhirnya berkata
“iya deh, memang aku terus harus gimana?”
“kamu ketemu sama orang tua ku, ngelamar aku di sana baik2”
“kamu emang mau cincin yang kayak gimana? Ukuran jarimu berapa”
Miyuki yang mendengar pertanyaan itu, menjawab dengan penuh kegembiraan dan bahagia. Esok lusa, mereka berangkat menaiki shinkansen, lalu menyebarangi laut melalui feri, dan tibalah di Yuki-no-Shima. Sesampai di sana, Miyuki disambut oleh banyak kerabat, teman, keluarga. Toshiaki berusaha untuk menyapa ayah dan ibu Miyuki, namun cuman ayahnya yang mengabaikan Toshiaki. Toshiaki kesal. Ia merasa selama di situ ia tidak mendapat penyambutan yang baik, bahkan secara tidak langsung kehadiran nya tidak diinginkan. Miyuki berusaha untuk menenangkan, toh juga acara lamaran nya besok, jadi bersabarlah. Bahkan di malam sebelum keesokan harinya lamaran, Miyuki sengaja datang ke ruang tidur Toshiaki tanpa pakaian, dan “bermain” bersama Toshiaki.
Saat acara lamaran, semua keluarga Miyuki datang, lalu berlangsunglah acara sakral itu. Toshiaki mengungkapkan niat baik untuk melamar Miyuki secara baik2. Namun, yang pertama kali ditanyakan oleh ayah Miyuki adalah....
“kamu punya utang kan Toshiaki?”
“........”
“berapa besar jumlah utang yang kamu punya?”
“.........”
“kamu berniat menikahi anakku agar semua utangmu lunas kan? Benar kan? Bukan begitu?”
“...............”
Dicerca pertanyaan tiba2 dan unexpected seperti itu, Toshiaki keringat dingin dan hanya diam seribu bahasa. Tiba2 Miyuki dengan sigap membela Toshiaki mati2 an
“aku tahu kok malasah utang itu. Dibilang utang sih agak kasar. Cicilan itu, memang Toshiaki mempunyai nya. Namun, itu semua dilakukan demi aku. Lihat saja nih, cincin bermatakan berlian. Cincin ini nomor satu di Eropa sana loh. Dan ini ada 2 biji. Yang ini untuk lamaran. Kalau bukan dari utang itu, gak mungkin Toshiaki bisa membeli cincin ini buatku. Kami berdua berniat, ketika nikah nanti, akan melunasi utang itu berdua, bersama2”
“kalau memang Miyuki telah mengetahui nya, dan berkata begitu, baiklah”
Akhirnya ayah Miyuki melunak, dan menerima lamaran Toshiaki kepada Miyuki. Berlangsunglah lamaran itu. Ketika Toshiaki izin pergi ke toilet, buru2 Miyuki izin juga keluar sebentar untuk mengejarnya. Lalu Miyuki menyeret tangan Toshiaki secara paksa ke dalam sebuah ruangan, lalu ditutup
“apa maksudmu kamu punya utang? Apa memang begitu adanya”
“itu bukan urusan mu aku punya apa gak”
“ya tentu juga urusanku dong. Aku gak pernah tahu menahu kalau kamu punya utang”
“............”
“terus, berapa besar utang yang kamu punya?”
“...... 40 juta yen, dan ada beberapa puluhan lagi sisanya”
“haaaaaaahhh?? Sebanyak itu. Aku kira hanya nominal satu digit saja”
Miyuki hampir saja pingsan. Ia tak menyangka, ia kira hanya kisaran 5 atau 6 juta Yen, sehingga mungkin bisa realistis untuk penyicilan utang nya. Tapi, 40 juta Yen? What? Ditambah lagi? O em ge!
“untuk apa utang2 mu selama ini?”
“duh berisik, itu semua bukan urusan mu, itu hidup2 ku. Toh juga itu masa lalu”
“aku tentu harus tahu. Gimana gak ada hubungan nya, toh aku juga pasti yang terlibat dalam pelunasan utang2 mu”
“aku gak mau tahu”
Toshiaki menyeruduk keluar, membuka pintu, dan nampaklah para keluarga Miyuki sedang menguping curi2 dengar, lalu berhamburan keluar semua, semrawut, ke ruang tamu lagi. Situasi benar2 menjadi awkward hari itu. Toshiaki pun akhirnya memilih diam dan tersenyum paksa sedikit2. Sedangkan Miyuki, tetap bersikap calm, tetap cantik, dan berusaha untuk memenuhi ekspektasi para keluarganya.
Ketika sampai di rumah, pulang dari lamaran, Toshiaki dan Miyuki uda sangat lelah banget. Mereka ingin segera tidur. Toshiaki berniat tidur berdua dengan Miyuki, memindahkan futon dan mengangkat barang2 ke kamar Miyuki, lalu Miyuki berkata
“maaf, aku sedang tidak ingin berdua dengan mu. Biarkan aku sendiri”
“cih....”
Terdengar nada kesal pada Toshiaki. Ia lalu mengembalikan futon dan mengangkat barang2 pribadinya lagi. Toshiaki gagal deh mendapat badan Miyuki gratis lagi hari itu, padahal sehari malam sebelumnya Miyuki lah yang menawarkan gratis kepada Toshiaki. Miyuki merasa gak bisa tidur. Di dalam pikiran nya, muncul bayangan kejadian penuh hari itu, yang penuh dengan tanda tanya.
Keesokan harinya, Miyuki berniat membangunkan Toshiaki. Miyuki mengetuk kamar Toshiaki. Karena tak ada jawaban, akhirnya Miyuki membuka pintunya, dan ternyata tak ada Toshiaki di situ. Barang2 nya pun sudah tidak tersisa di situ, sama sekali. Toshiaki menghilang. Lalu buru2 Miyuki berganti baju untuk mencari Toshiaki. Sebelum ia keluar rumah, terdapat bunyi dering hape berkali2. Ia membuka sms, ternyata dari pak direktur. Isinya “coba kamu liat apa yang dilakukan Miyahara Kaori, SEKARANG!” Miyuki mengetik nama Miyahara Kaori di situs pencarian, ketemulah sebuah situs di mana di situ terpampang apartemen mewah dengan foto Kaori lagi pelukan dan ciuman bersama Toshiaki. Dan itu sudah di re-tweet sebanyak 50rb kali. Miyuki kaget bukan kepalang. Perasaan yang bercampur aduk. Antara gelisah, marah, kaget, pingin nampar Toshiaki, minta kejelasan semuanya. Apapun itu, Miyuki tetap keluar rumah mencari Toshiaki. Dan kebetulan hari itu, turun salju yang sangat lebat sekali. Tingginya mencapai 50 cm, se lutut. Benar2 untuk berjalan saja sangat sulit. Di tengah badai salju itu, Miyuki mencari Toshiaki sendirian. Ia berkali2 terjatuh dan terjerembab. Ia pun tak mengerti, sudah berada di mana, karena badai yang sangat lebat dan langit hampir gelap gulita. Ia mengeluarkan ponsel berharap menelepon seseorang, namun tak ada sinyal. Dan dalam keadaan tak ada harapan itu, Miyuki pun..... rubuh...
Tatsuya yang menemukan Miyuki, segera menghangatkan tubuh Miyuki di dalam truk. Bibirnya mulai ungu, nadinya melemah. Segera ia lepaskan jaket Miyuki yang penuh tumpukan salju, digantikan dengan jaket Tatsuya yang hangat. Dan dipukul secara ringan pipi Miyuki untuk menyadarkan Miyuki. Beberapa kali, hingga akhirnya Miyuki pun setengah sadar. Lalu Tatsuya membuatkan kopi hangat. Miyuki meminumnya. Tatsuya tak ingin dalam keadaan stress tinggi dan bercampur aduk, menambahkan masalah baru dengan bertanya aneh2 dan tidak2. Akhirnya ia memilih diam. Miyuki sudah agak enak an, ia pun tidur2 an di pangkuan Tatsuya. Dan ketika itulah Tatsuya mencium Miyuki. Miyuki pun tersadar, dan bertanya
“sejak kapan kamu.....”
“sejak dulu.... banget, sampai detik ini”
“bohong”
“aku jujur, bukan dibuat2”
“......”
Miyuki tersenyum malu. Tatsuya sendiri adalah teman sejak kecil Miyuki. Ia selalu bermain bersama Miyuki. Tatsuya menyukai Miyuki sejak kelas 2 SD. Waktu itu, Tatsuya adalah anak nakal namun cerdas, sedangkan Miyuki adalah anak pemalu dan pendiam. Ketika gurunya menyuruh Tatsuya untuk mengajarkan Miyuki cara kerajinan tangan, Tatsuya berkata, “dasar bodoh”. Miyuki pun menangis karena dikatakan bodoh. Di suatu kesempatan, Tatsuya punya ide nakal. Ia main petak umpet bersama anak2 lain, termasuk Miyuki. Dan, anak2 lain ditemukan Tatsuya, dan Tatsuya sengaja tidak mau mencari Miyuki, biarlah dia menghilang ditelan alam. Sampai sore pun, ia tak mencari. Ketika sampai rumah, ia baru ingat, kalau Miyuki belum ia cari. Lalu ia berlari sekuat tenaga kembali ke taman, mencari Miyuki. Terdengarlah suara indah nan merdu, ia samperin ke tempat suara itu berasal, ternyata nampak Miyuki dengan rambut indah nya, wajah cantiknya disinari matahari senja, Miyuki bernyanyi sambil membuat snow ball di dekat kali. Tatsuya terpana beberapa saat, melihat betapa indah nya segala sisi dari Miyuki. Sejak saat itu, Tatsuya menyukai Miyuki, sampai detik ini. Namun, Tatsuya mengerti, perasaan itu, hanya perasaan belaka. Tak mungkin bisa sampai ke hati Miyuki, apalagi terbalaskan. Ia mengerti, memaklumi, dan berusaha memendam dan memadamkan, dan cuman berusaha untuk menjadi pengagum jarak jauh saja.
Miyuki pulang ke rumah diantar Tatsuya. Seisi rumah pun tak ada yang menyinggung Toshiaki. Mungkin mereka semua sudah tahu akan kebenaran nya. Miyuki berkali2 di telepon oleh pak direktur, menuntut agar Miyuki cepat pulang. Di tengah2 skandal Kaori, idol anak asuh nya, dan Toshiaki, biang skandal pun lari ntah ke mana ujung dunia mungkin, yang menyebabkan Kaori kena skandal dan mengeruk memanfaatkan Miyuki selama ini, Miyuki cuman benar2 pasrah. Berkali2 ia berusaha untuk kembali ke Tokyo, tapi ternyata feri yang hanya satu2 nya transportasi di pulau itu, selalu tidak berangkat, dikarenakan badai salju, ombak tinggi dan ganas. Miyuki sudah tak tahu lagi harus ngapain.
Dan ketika sudah 5 harian di pulau tanpa belum bisa balik ke Tokyo, ada sebuah telepon lagi, dan isinya
“kamu mau kembali terserah kamu, kapan pun, segala urusan sudah kita selesaikan di sini. Pergantian idol sudah, permohonan minta maaf di sana sini sudah, pergantian jadwal fix, kita juga uda cari manajer baru lagi. Kamu gak mau balik ya its oke”
“.......” Miyuki sadar, secara tak langsung ia sudah dipecat secara halus
“baik kalau begitu, saya mohon maaf sebesar2 nya karena belum bisa membantu apa2 sejak kedatangan musibah ini. Semua barang2 yang ada di loker di buang ke tempat sampah saja. Dan terima kasih sudah menerima saya selama beberapa tahun ini”
Telepon pun diputus oleh sana. Miyuki cuman hening, gak ngerti lagi harus ngapain. Semua impian nya sia2, dan mengingat kembali perjalanan selama ini yang ditempuh Miyuki. Berat, bukan mudah. Namun, inilah hasilnya....
Miyuki pun menikah dengan Tatsuya. Mereka sudah mempunyai 1 orang anak cewek, bernama Yukina. Dan sekarang Miyuki mengandung anak umur 8 bulan. Miyuki masih tetap cantik khas walau sudah menjadi ibu. Miyuki membantu pekerjaan Tatsuya ke sawah dan ladang. Segala penderitaan diakhiri dengan pernikahan Miyuki dengan Tatsuya.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Itulah sepenggal sedikit kisah Miyuki dalam Silence, yang saya persingkat. Dari 326 halaman, saya membacanya dalam satu hari. Saya tenggelam, asyik membacanya. Pingin lagi, lanjut, lagi, dan lanjut. Saya sendiri terperanga, kok bisa ya saya menyelesaikan dalam 1 hari. Soalnya dalam kamus saya, baru kali ini. Mungkin benar, karena saya sejak awal sudah suka dengan perempuan yang bernama Miyuki ini. Dan mungkin Miyuki ini termasuk dari salah satu tipe yang saya suka. Namun kasihan ia. Ia sudah digerogoti oleh makhluk setan iblis bernama Toshiaki, bukan cuman material yang ia renggut, tapi kesucian Miyuki pun sudah dinikmati nya gratis selama 6 tahun. Ruaarrr biasa.
Perempuan itu bukan cuman butuh kata2 gombal dan romantisme. Namun butuh aksi nyata, kepastian. Kalau kamu serius, ya ayok. Kalau kamu cuman main2 dan memanfaatkan aja, ya minggir. Dalam segala keterpurukan yang dialami Miyuki, Tatsuya hadir dengan segala kehangatan dan kelembutan nya. Ia laki2 yang pantas dan cocok mendampingi Miyuki sejak awal. Miyuki yang polos dan masih butuh bimbingan dan pengajaran, Tatsuya yang cocok mengajari dan memberitahu Miyuki segala macam hal ini itu yang Miyuki belum tahu. Miyuki anak desa, ia ingin sekali ke Tokyo, namun ia belum cukup bekal, terutama pengetahuan, bagaimana agar bisa membentengi diri dari derasnya arus kehidupan di Tokyo. Cinta Tatsuya ke Miyuki pun sangat2 sangat murni sekali, tulus cinta, jauh dari kata embel2 karena bla bla bla dan bla. Akhirnya, Tatsuya bukan hanya jadi sekedar pengagum jarak jauh, tapi ia sekarang menjadi pemimpin bagi kehidupan Miyuki. Terkadang, memang seperti itulah kehidupan. Ada seseorang yang cintanya tulus, padahal deket banget dengan kita, di sekitar kita, lingkungan kita, namun kita mengabaikan nya. Dan malah menyabet dan mengambil yang jelas2 uda brengsek bajingan luar dalam. Begitulah realita. Tak bisa dipungkiri. Banyak? Sangat banyak banget, jelas
Selama saya membaca, saya benar2 bisa membayangkan, seperti apa gadis Miyuki ini, dan seperti apa gambaran Tatsuya ini. Sudah terpampang jelas dalam pikiran saya. Sehingga saya makin membaca, makin menyukai Miyuki, secara tidak langsung, tanpa sadar. Saya berharap, novel Silence ini ada anim nya, minimal at least anim movie, seperti I want to Eat your Pancreas, atau Uchiage Hanabi. Setelah anim movie, baru dorama (live action) nya released. Bener2 sangat bagus sekali jika diangkat jadi anim. Saya benar2 sangat menantikan itu. Karena pasti FEELs nya akan lebih kerasa.
Yang saya tulis di atas itu benar2 cuman sangat singkat sekali lho ya. Saya kurangi detail2 yang benar2 menjelaskan di sana sini. Jika penasaran, maka langsung aja beli dan baca bukunya. Bener2 sangat recom banget dari saya. Bulan depan, in syaa Alloh mau beli lagi yang judulnya “scheduled suicide day”. Saya seperti ada feeling, ini pasti bagus.
Sekian dulu update nya. In syaa Alloh next update akan membahas next novel or dorama. Do’akan ^^


Kommentare