Diary [61]
- Emas ChitoX PIMNAS 2014
- Oct 28, 2018
- 10 min read
Alhamdulillaah
Setelah sekian lama vakum, dikasih kesempatan untuk ada motivasi dan semangat untuk menulis lagi. Yang tak kalah penting lagi, adalah waktu luang untuk bisa menuang segala ide yang ada dalam pikiran. Padahal, sebelumnya sudah janji, akan menuliskan pertemuan di tangerang. Setelah itu, banyak sekali moment2 yang ingin saya tuangkan ke dalam tuliskan. Karena memang, cuman hanya lewat tulisan, saya bisa mengejewantahkan segala pendapat, opini, uneg2, or anything in here, for me. Update mengenai Detetive Conan movie ke-22, Zero The Enforcer, movie Code Geass II dan III, de el el
Akhir2 ini, memang sangat banyak sekali menyita waktu, tenaga, perhatian, drain stamina. Setelah sebelumnya menemani jalan2 orang Jepang yang “kebetulan” mampir ke Malang selama beberapa hari. Karena memang tujuan asli dia ke Bali. Jadi awal di turun di Jekardah, lalu ke bandung, lalu ke Jogja, lalu ke Surabaya, lalu ke Malang, Banyuwangi, terakhir Bali. Dan hingga detik ini tulisan dipublish, dia sudah berada di Brunei. Dan ini sudah kali ke-3 saya bisa berkesempatan bertemu dengan orang Nippon, setelah sebelumnya 2x di Bali (terlepas dari acara/event2 tertentu, misal cosplay, AFA ID, de el el). Kalau yang sebelumnya 2x di Bali, mereka semua seperantaran dengan saya, masih college student, awal dari Tokyo Dental College (swasta), yang kedua dari TMDU (Tokyo Medical and Dental University), yang ke-3 merupakan bapak2 yang berumur 30 tahun. Sebenarnya gak pantas disebut bapak2 juga, karena dia masih belum menikah, padahal teman2 semuanya di sekitarnya sudah menikah dan punya anak juga. Terakhir kali dia pacaran sama orang Inggris dari London, selama 2 tahun. Alasan putus, karena ketika si cewek ngajak nikah, dia menolak, karena dia inginya free (bebas)/ jiyuu. Oh ya, nama aslinya Tomoki Shimoda. Dia orang Nippon paling unik yang pernah saya temui. Satu hal yang bikin kasihan pada Tomoki, dia sudah berkali2 dibohongi sama orang Indonesia. Misal, awalnya mau nerima sebagai host, namun ternyata host nya gak ada ketika Tomoki uda datang tepat di hari H jam H. Dan masih banyak kejadian memilukan lain. Dia gak akan mengungkapkan kekesalannya secara terang2 an pada kita, namun jika kita menempatkan posisi kita sebagai Tomoki, manusia normal mana yang tidak kesal.
Oke, terlepas dari kejadian Tomoki, yang lumayan nge drain stamina, langsung disusul oleh nenek saya yang dirawat di ruang ICU rsud kepanjen. Weekend tanpa ba bi bu saya langsung terjun ke kepanjen, ayah saya juga datang jauh2 dari kaltara, saya jemput di Arjosari. Nginap 3 hari 2 malam, gantian jagain nenek di kepanjen. Lalu pulang lagi balik ke Malang. Saya hanya bisa berdoa untuk kesembuhan nenek saya tercinta. Dan tiba2, hari selasa sore, diumumkan bahwa nenek saya telah meninggal dunia. Saya yang mendengar kabar itu langsung speechless. Setelah makan siang bersama teman, tanpa ba bi bu langsung terjun ke ngebruk, di mana nenek saya akan dimakamkan. Saya berdoa, agar saya bisa sempat setidaknya ikut dalam prosesi penguburan jenazah nenek saya. Alhamdulillaah, Alloh kabulkan. Walau di jalan saya benar2 dalam keadaan cuuapek puol, saya mampir ke alfamart, istirahat bentar, minum kopi, lalu lanjut jalan. Malam harinya, diadakan tahlil an. Lalu saya pulang keesokan paginya, ba’da shubuh, karena kalau pulang malam itu juga, takutnya masih dalam cuapek puol, lalu menghilang lah nyawa orang. Keesokan harinya, setelah dari rsub, bersama teman2 yang berniat takziah, pergi ke ngebruk. Ba’da isya’, setelah tahlil, saya dan teman2 balik ke Malang kembali. Keesokan harinya lagi, ustad bersama rombongan berangkat takziah dengan menggunakan kendaraan sendiri. Lalu Jum’at nya, sampai hari Minggu, menginap di ngebruk, sambil membantu keluarga dalam mengurusi acara tahlil dan lain-lain. Saya pun juga sudah mempersiapkan beberapa komik Detective Conan (as usual) dan novel karya Akiyoshi Rikako (kesukaan saya banget), berjudul Absolute Justice. Hobi membaca dan menulis masih belum lepas dan terus melekat hingga detik ini. Actually, komik Conan sudah sampai volume terbaru, 94, namun saya membawa edisi volume sebelum-sebelumnya secara random, walau saya sudah full ngerti karena baca manganya, cuman untuk me-refresh saja. Karena persis seperti Shinichi, ketika gak ada kasus, sepertinya gak semangat. Atau sesuatu yang membahas science, pasti langsung semangat. Atau membahas something “worthy”.
Nah, yang akan saya bahas dan update kali ini mengenai novel Absolute Justice ini. Absolute Justice ini saya habiskan dalam 2 hari, karena saya mulai baca dari sore ba’da ashar hingga esok siang hari ba’da dzuhur akhirnya selesai, dengan 266 halaman. Sesuai dengan judul, Absolute Justice, Kebenaran yang Mutlak. Dari kata Justice sendiri, saya langsung teringat akan Death Note, “justice will prevail in the end”. Mary ketika ditanya suka siapa, dia sukanya L. Ochima ketika ditanya sukanya siapa, sukanya L juga. Dan cuman saya sendiri berarti yang sangat berpihak pada Kira, Yagami Light. Karena ketika saya memposisikan sebagai Light, saya pun juga akan bertindak seperti apa yang dilakukan Kira, akurat 1001%. Memusnahkan, meng eliminate, exterminate, orang2 yang useless dan futile di dunia ini, yang hanya mengotori dunia ini. Terdengar dan sekilas terkesan egois banget, cuman mementingkan kepentingan pribadi dan diri sendiri, hingga pada akhirnya hanya tersisa diri sendiri yang bisa menentukan sepuasnya dan seenaknya sendiri ingin jadi apa. Yah, kalau mau bahas ini si, gak akan selesai2 sampe kiamat juga. Next, Code Geass. Kalau Code Geass, jelas banget, Lelouch. Tiada tanding dan tiada duanya hingga akhir zaman. Still, he is the best of the best. And masih banyak lagi yang berkaitan dengan justice.
Takaki Noriko, anak SMA yang berperawakan rata2, mata tanpa lipatan, khas gadis2 Jepang pada umumnya, dengan rambut bergaya bob, memiliki rasa justice yang sangat sangat sangat tinggi sekali. Bahkan, bisa dibilang, dialah perwujudan dari lambang kebenaran itu sendiri. Noriko memiliki ke-4 teman dekat, mereka adalah Kazuki, Yumiko, Riho, dan Reika. Kazuki adalah anak yang berperawakan tinggi, badan tegap karena sejak smp dia masuk klub olahraga atletik, langsing, dan sifatnya tomboi, sehingga agak serampangan untuk ukuran cewek feminim. Yumiko, adalah anak yang manis, lembut, biasa2 saja, dan standard nya cewek SMA Jepang pada umumnya, tidak ada yang khas. Riho, adalah anak yang lumayan rajin, berparas cantik, mempunyai keinginan setelah lulus, melanjutan kuliah di luar negeri. Reika, adalah cewek artis SMA, yang namanya cukup booming ketika sukses bermain dalam satu film. Pada awal2 pertemanan mereka, mereka ber-4 menganggap Noriko sebagai pahlawan kebenaran, karena satu demi satu peristiwa tak mengenakkan yang dialami oleh mereka ber-4 berhasil diatasi oleh Noriko karena rasa justice yang sangat tinggi. Namun, seiring berjalan nya waktu, mereka ber-4 mulai menyadari, rasa justice yang dimiliki oleh Noriko merupakan justice tanpa perasaan, tanpa sisi kebaikan sedikit pun di dalamnya.
Bermula dari kisah Kazuki, yang pernah di dalam bis menuju SMA, bis tersebut penuh sesak dengan orang2. Namun, Kazuki merasa ada seseorang yang memegang bokong Kazuki secara sengaja dan menggesek-gesekan nya. Kazuki merasa risih dan sangat terganggu. Meskipun Kazuki sudah berpindah dan bergeser sedikit karena memang di bis sangat penuh sesak waktu itu, tetap saja tangan jahil itu tak kunjung berhenti mengikuti Kazuki. Saat itulah, tiba2 terdengar suara flash kamera dan kilatan cahaya kamera, dan ketika Kazuki menoleh, ternyata itu adalah Noriko. Noriko pun segera menghubungi polisi. Kazuki sangat berteima kasih sekali, karena sudah mau menolong di saat2 Kazuki sudah tidak mengerti harus berbuat apa. Rasanya mau teriak minta tolong juga tidak bisa. Setelah kejadian itu, terdapat peristiwa di mana Noriko melapor ke guru yang sedang mengajar bahwa ada kertas yang lewat di meja nya ketika pelajaran berlangsung. Padahal, hampir satu kelas melakukan surat-menyurat konvensional seperti itu. Tak berhenti sampai di situ, Noriko pun membaca keras2 isi surat itu, yang tidak lain adalah tentang hubungan cinta atara A dan B. A langsung berlari ke luar kelas sambil menangis, B cuman diam mukanya memerah. Ketika Kazuki tanya jam istirahat mengapa ia melakukan demikian, Noriko menjawab enteng, “apakah salah aku melakukan hal itu? Justru yang melakukan surat-menyurat diam2 tanpa diketahui saat pelajaran berlangsung itulah merupakan tindak pelanggaran hukum sebenarnya. Aku hanyalah melakukan kebenaran, dan hanya berpihak pada kebenaran.” Kazuki yang mendapat jawaban seperti itu terhenyak, seakan mendapat tamparan keras, dan dalam hati kecil mengiyakan perkataan Noriko.
Ada lagi peristiwa yang terjadi yang melibatkan Noriko. Ketika acara festival SMA, pada malam hari, setelah selesai acara, Kazuki dan Noriko yang kebetulan bersih2, tak sengaja melihat kerumunan orang2 yang lagi merokok. Belum sempat Kazuki ingin mengingatkan, ternyata dari jauh sudah terdengar guru olahraga yang memanggil mereka, dan menasihati mereka dengan bijak dan baik2, bahwa belum saatnya mereka merokok, karena merokok itu tidak baik untuk kesehatan, sangat buruk sekali jika sedari kecil mereka mengidap penyakit. Namun, Noriko tanpa basa basi langsung menelepon polisi menceritakan bahwa ada segerombolan anak SMA yang merokok dengan ilegal, melanggar hukum, dan seorang guru yang ikut bekerjasama dalam tindakan pelanggaran hukum tersebut, bahkan melindungi anak2 SMA tersebut. Polisi yang datang segera mendamaikan kericuhan dan keributan tersebut dengan diplomatis. Namun, akibatnya, tak berhenti sampai di situ. Kepala Sekolah memecat guru olahraga tersebut, namanya tercemar karena sudah dicecar abis2 an di media massa, anak yang terlibat dikeluarkan dari sekolah. Mulai sejak itu, Kazuki mulai notice, bahwa bendera kebenaran yang selalu diusung2 oleh Noriko tak lain tak bukan adalah penjelmaan iblis dari kebenaran itu sendiri.
Tak hanya berhenti sampai di situ. Saat pemeriksaan kelengkapan pakaian SMA yang telah distandardkan, di mana seluruh siswa dikumpulkan dalam aula besar, dan panitia dari komite kedisiplinan menge check satu2 dari mereka, ketika tiba giliran Kazuki diperiksa, Kazuki menyadari, bahwa rok nya agak naik sedikit di atas lutut lebih 2 cm sedikit. Ia pun tak menyadari, karena selama ini, ia bukan anak nakal yang suka memodifikasi pakaian SMA sebagaimana yang lain, ia selalu membiarkan apa adanya. Ternyata, ia baru sadar, bahwa yang menyebabkan rok nya agak naik, lingkar dadanya bertambah. Karena waktu SMP, lingkar dada berukuran A, namun semenjak masuk SMA, dan tidak mengikuti kegiatan atletik, lingkar dada menjadi D dan itu tidak disadari oleh Kazuki sendiri. Kazuki sangat takut sekali ketika ia membayangkan mendapatkan hukuman dan maju di depan aula berjejer bersama anak2 “nakal” lain. Namun, salah satu panitia yang memerika Kazuki mengerti bahwa Kazuki tidak menyengaja, ia meloloskan Kazuki. Barusan Kazuki bernapas lega, Noriko dari sudut belakang berdiri dan berteriak bahwa Kazuki telah melakukan pelanggaran, roknya lebih 2 cm di atas lutut. Noriko sendiri yang mengukur nya secara akurat. Setelah berdebat panjang, Kazuki mengalah, dia berdiri ke depan dan berbaris bersama anak2 “nakal” lain.
Setelah SMA, Kazuki masuk ke universitas Tokyo bidang jurnalisme. Ia menekuni jurnalisme dengan tekun dan sungguh2, ia menjadi freelancer dalam sebuah perusahaan media massa terbesar dan terkenal. Sudah beberapa judul karya yang berhasil ia buat, dan beberapa masuk dalam kategori penghargaan bergengsi. Namanya melejit dan ia menjadi semakin sibuk, diundang ke beberapa stasiun acara televisi, mendapat tawaran untuk menjadi komentator, dll. Kazuki belum ada niatan untuk menikah, karena ia ingin mengejar karier terlebih dahulu. Ia juga merokok. Dan di suatu waktu, saat reuni an kembali bersama teman2 SMA dulu, bersama Yumiko, Riho, Reika, dan Noriko, saat bon belanjaan disimpan oleh Kazuki untuk dimasukkan ke dalam anggaran pengeluaran, Noriko mencibir Kazuki dengan menyebut itu merupakan korupsi pajak. Tak hanya itu, bolpoin dengan masih ada label perusahaan tertentu, padahal Kazuki telah tidak bekerja di perusahaan tersebut, dianggap korupsi pajak. Memo juga yang dibeli menggunakan uang perusahaan, ketika di situ terdapat coret2 kebutuhan sehari2 yang akan dibeli oleh Kazuki, padahal cuman 3 baris, disebut Noriko juga korupsi pajak. Kazuki sudah mulai muak dengan panji kebenaran yang selalu dilontarkan oleh mulut Noriko. Semua yang dilakukan oleh Kazuki di mata Noriko serba salah. Dan puncaknya, ketika Noriko mau melaporkan Kazuki kepada pihak polisi bahwa ia telah melakukan pelanggaran hukum karena telah menempuh jalur ilegal dalam pencarian informasi demi jurnalistik nya, dan juga kepada media massa peruhasaan di mana Kazuki bekerja, terbersit niat dalam hati Kazuki paling dalam ingin membunuh Noriko. Kazuki menyebut Noriko sebagai cyborg kebenaran
Reika, yang sedari awal sudah menjadi aktris cilik, terus membesarkan namanya dengan berkiprah dan bermain di beberapa film ternama. Dia menjadi dekat dengan seorang aktor yang kebetulan bermain dalam film yang sama dengan durasi episode yang lumayan panjang. Ibunya sendiri yang menjadi manajer Reika. Ketika ibunya tidak mendampingi Reika, maka Reika menghabiskan malamnya bersama aktor tersebut di apartemen nya. Tak terelakkan juga Reika dan aktor tersebut telah “bermain” beberapa kali. Reika menyadari dirinya telah hamil 4 bulan ketika periode menstruasinya yang harusnya didapat tidak kunjung tiba. Ia menjadi stress dan mendapat tekanan batin yang sangat tinggi. Bagaimana jika awak media mengetahui skandal ini? Bagaimana reaksi ibunya sebagai manajer nantinya? Bagaimana kelanjutan karier nya di masa mendatang? Ketika sudah luluh lantak bayangan masa depan, Noriko datang dengan mengatakan tidak mengapa jika Reika ingin melakukan aborsi, karena aborsi bukan merupakan tindak pidana dan tidak melanggar ketentuan hukum. Reika yang mendengar itu bagaikan kejatuhan uang milyaran dari langit, dan sangat berterima kasih sekali kepada Noriko, karena Noriko dianggap satu-satunya penyelamat di masa2 sulit Reika. Bahkan, Noriko yang menemani Reika pergi ke rumah sakit, lalu selama masa penyembuhan 1 minggu pun Noriko yang setia menemani di rumah sakit. Waktu terus berjalan, hingga akhirnya ia menjalani hubungan yang bisa dikatakan “ilegal” dengan seorang pria yang sudah beristri dengan 2 orang anak laki2. Istri pria ini sedang dalam keadaan koma berkepanjangan, sehingga mengurus anak, kerja di dunia per film an untuk mencari nafkah, kerjaan rumah tangga, semuanya dikerjakan oleh dia sendiri. Reika yang mengetahui hal ini merasa iba, karena sesekali Reika datang ke apartemen pria ini. Jika Reika merasa kesepian, lalu menelepon pria ini, maka pria ini tanpa pikir panjang langsung menuju ke apartemen Reika untuk menemani, menghibur, sekaligus “bermain” dengan Reika. Hubungan mereka berdua tidak diketahui oleh 2 orang anak pria ini, karena takut menganggu mental dan kejiwaan dari 2 orang anak pria ini. Reika terus membujuk kepada pria ini, agar melangsungkan pernikahan tanpa didaftarkan secara resmi. Berkali2 pria ini menolak dan terus menolak, namun Reika tidak menyerah. Hingga tawaran Reika ke sekian kali, pria ini akhirnya melunak dan mengiyakan tawaran Reika. Saat reunian teman SMA di Tokyo, Reika menjelaskan hubungan mereka berdua dengan pria ini hanya kepada Noriko, dengan harapan, Noriko yang merupakan dewi penyelamatnya akan berpihak kepadanya, seperti tindakan aborsi waktu itu. Namun, jawaban yang dilontarkan Noriko sangat berkebalikan dengan harapan Reika. Noriko memberitahu bahwa hubungan gelap itu sama saja dengan perselingkuhan, dan 2 orang anak yang tidak diberitahu akan hubungan gelap mereka berdua bisa saja menuntut uang ganti rugi, dan Noriko berniat untuk melaporkan hal ini kepada pihak sutradara, jajaran nya, pihak produser, pihak yang terkait dengan perfilm an, dan polisi. Betapa kaget bukan kepalang Reika mendengar jawaban rentetan seperti desing peluru yang menembus tepat di jantung Reika. Reika tak dapat berkata apa2, hanya niatan untuk membunuh Noriko membara di dada Reika.
Yumiko dan Riho pun mengalami hal yang sama. Ketika SMA, di sebuah peristiwa yang menyudutkan Yumiko dan Riho, namun tanpa disangka2, Noriko hadir di tengah2 bagaikan cahaya yang terang benderang, membawa Yumiko dan Riho dari jalan kegelapan menuju jalan penuh hidayah. Namun, semua perkiraan itu hanyalah fiksi belaka, tabu, dan imajinasi yang sudah kelewat batas tanpa arah dan tujuan yang jelas. Yumiko dan Riho pun berniat untuk membunuh Noriko. Jika Kazuki menyebut Noriko cyborg kebenaran, Reika menyebut Noriko Iblis Kebenaran, maka Yumiko menyebut Noriko Monster Kebenaran, dan Riho menyebut Noriko Kebenaran Tanpa Busana. Mereka ber-4 bersepakat untuk membunuh Noriko.
Jika saya teruskan, maka apa bedanya dengan baca keseluruhan. Thats why, sampai sini aja. Silahkan bagi yang berminat membeli novel nya. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca novel ini. Mungkin ini novel ke-2 terbaik (for me) setelah Silence. Saya masih ingat, ketika dibuka polling untuk menentukan sketsa cover mana yang terbaik, saya ikut nge vote. Lalu ketika dibuka pre-order, pada awalnya saya mau PO, karena sekalian akan dapat bonus keychain atau pouch. Namun, pada akhirnya, saya urungkan niat PO, in the end saya membeli di gramed, karena saat ke togamas waktu itu belum ada. Perlu diketahui, Absolute Justice ini karya Akiyoshi Rikako yang terbaru.
Noriko, si gadis pembawa bendera panji bertuliskan kalimat kebenaran, bahkan mungkin ia sendiri dari perwujudan kebenaran itu. Namun, kebenaran yang diusung2 oleh Noriko tak lain hanyalah ilusi semata. Karena kebenaran Noriko penuh dengan kecacatan. Ia hanya bersandar pada hukum yang dibuat oleh manusia, tanpa memandang bulu dari segi kemanusiaan, humanity, kebaikan, toleransi, de el el. Hukum yang dibuat manusia itu sendiri sudah pasti banyak bolong nya di sana sini, dia masih bersandar pada itu, ditambah lagi tanpa memandang segi humanity de el el. Kecacatan kuadrat. Bagi saya, saya menyebutnya “STUPID JUSTICE”, or rather "stupidity never cured", not absolute justice. Dan yang pasti, jika tipe2 Noriko benar2 ada di muka bumi ini, satu di antara satu juta orang, maka ia tidak akan bisa hidup panjang dalam bermasyarakat. Dan saya harap, novel Absolute Justice karya Akiyoshi Rikako ini segera dibuat dorama/live action nya, setelah sebelumnya sudah ada Girls in The Dark.



Comments